Rabu, 11 April 2012

Langkah-langkah membuat partisi dan memformat hdd pada DOS di rumah

Prosedur ini didasarkan pada HDD yang ada (Hard Disk Drive) menggunakan 'C' Drive. Jika Anda memiliki HDD dipartisi atau lebih dari satu HDD, huruf drive dialokasikan setelah C:. Eg D:, E: etc. Misalnya D:, E: dll Jika Anda memiliki CD-ROM, maka secara otomatis dialokasikan huruf drive berikutnya setelah partisi tertinggi pada HDD Anda. Selama prosedur ini, CD-ROM dapat berubah ke huruf drive yang berbeda, seperti yang dialokasikan secara otomatis, jadi jangan khawatir jika perubahan.
Catatan: Prosedur ini akan menghapus semua yang ada di HDD Anda, sehingga Anda harus memastikan bahwa Anda sudah didukung, atau diambil salinan dari semua dokumen penting Anda.Anda juga harus memastikan bahwa Anda memiliki Sistem Operasi CD (yaitu Windows 95 atau Windows 98) dan semua disk asli Anda Program (Misalnya Office 95/97/2000, Word, Excel, Pekerjaan dll).
1) Jika Anda belum memiliki Startup Disk Windows, Anda harus membuat satu sekarang.  Hal ini dilakukan sebagai berikut:
 Settings | Control Panel | Add / Remove Programs | Startup Disk | Buat Disk
 dan ikuti petunjuknya.
2)   Ini akan boot ke menu dengan pilihan "dengan CD-ROM dukungan" dan "tanpa CD-ROM dukungan". Pilih opsi "dengan CD-ROM dukungan" dan Anda akan mendapatkan Prompt DOS. (C:\>). Pada titik ini, Anda harus memeriksa apakah Anda dapat menggunakan CD-ROM. Masukan CD, dan tipe E: dan Enter, dan melihat apakah sistem mengakui drive CD-ROM. Jika tidak, dan Anda tidak memiliki CD-ROM driver asli, maka Anda harus membatalkan proses ini.Jika Anda dapat melihat E: drive, Anda harus dapat mengetik DIR dan melihat daftar file. Jika demikian maka melanjutkan.
3)   Anda mungkin akan diminta dengan pesan yang menanyakan apakah Anda ingin mengaktifkan dukungan disk besar. Pilih ya jika Anda memiliki Windows 98. Ini berarti bahwa partisi baru bisa dibuat dalam format lebih besar. It does not change any current setting or disk. Tidak mengubah setting arus atau disk. Setelah ini, Anda akan disajikan dengan menu FDISK.Ini terlihat seperti berikut, dan memiliki berbagai pilihan:
Pilih [4] untuk melihat pengaturan partisi saat ini tanpa mengubah apapun. Mencatat yang partisi primer dan yang Extended. (Type is PRI DOS or EXT DOS). (Tipe ini PRI DOS atau EXT DOS). Juga perhatikan, drive Perpanjangan memiliki drive logis dalam partisi DOS diperpanjang. Ini berarti bahwa jika itu adalah partisi DOS Primer HDD, maka huruf drive diberikan oleh sistem   Eg C:. Misalnya C: Tapi jika itu adalah partisi DOS diperpanjang (setiap partisi yang bukan primer), maka huruf drive yang ditambahkan atau dihapus dengan menggunakan FDISK, dan disebut sebagai Drive Logis.
                Catatan: Anda hanya akan memiliki Opsi [5] jika Anda memiliki lebih dari satu HDD.
Jika Anda perlu menghapus perluasan partisi, ikuti langkah berikut:
i)  Pilih [3] dan tekan Enter untuk mendapatkan ke layar hapus.
ii) Pilih [3] dan tekan Enter untuk menghapus drive logis. You will be shown them here. Anda akan ditunjukkan di sini.
iii) Masukkan huruf drive yang akan dihapus dan tekan Enter.
iv) Ketik Volume Label dan tekan Enter.
v)  Ketik Y dan tekan Enter untuk melanjutkan.
vi) Tekan Esc dua kali untuk kembali ke menu Fdisk.
Langkah selanjutnya adalah membuang partisi:
vii) Pilih [3] dan tekan Enter untuk mendapatkan ke layar hapus.
viii) Pilih [2] dan tekan Enter untuk menghapus sebuah partisi.
ix)  Ketik Y dan Enter untuk melanjutkan dengan operasi menghapus.
x) Tekan Esc untuk kembali ke menu Fdisk.
xi) Tekan Esc untuk keluar dari Fdisk.
 Catatan: Anda mungkin akan diminta dengan pesan bahwa FDISK mencoba untuk menulis ke sektor Jika demikian, pilih Lanjutkan.Kemudian Anda akan diminta untuk Restart sistem untuk mendapatkan perubahan sepenuhnya dilaksanakan.Ctrl-Alt-Del untuk melakukan hal ini.
Jika Anda perlu menghapus partisi utama, ikuti langkah berikut:
i) Pilih [3] dan tekan Enter untuk mendapatkan ke layar hapus.
ii) Pilih [1] dan tekan Enter untuk menghapus partisi Primary.
iii) Pilih [1] dan tekan Enter untuk menghapus.
iv) Ketik Volume Label dan tekan Enter.
v)  Ketik Y dan tekan Enter untuk melanjutkan.
vi) Tekan Esc untuk kembali ke menu Fdisk.
vii) Tekan Esc untuk keluar dari Fdisk.
Jika Anda perlu membuat partisi DOS primer, ikuti langkah berikut:
i) Pilih [1] dan tekan Enter untuk sampai ke layar penciptaan DOS.
ii) Pilih [1] dan tekan Enter untuk membuat DOS Primer.
iii) Pilih [Y] dan tekan Enter untuk menggunakan ruang maksimum atau [N] untuk memungkinkan Anda untuk menentukan bagian dari disk untuk partisi ini. (Jika Anda memilih [N] maka Anda akan perlu untuk memasukkan jumlah atau persentase).
iv) Tekan Esc tiga kali untuk kembali ke DOS, dan kemudian restart sistem dengan Ctrl-Alt-Del.
Setelah Reboot, Anda siap untuk memformat partisi baru (primer atau Extended) di HDD.
2)  Untuk memformat Tipe DOS Primer HDD
FORMAT C: 
 dan menunggu format selesai.
3)   Hapus Windows Disk Startup, dan Reboot pada: Drive 'C'.
4)  Jika CD-ROM tidak bisa diakui di DOS Prompt pada Langkah 2, kemudian load CD-ROM driver sekarang.
5)  Perangkat lunak Windows akan memandu Anda melalui proses instalasi 98 sebagian besar otomatis Windows.
6)   Dari sini, Anda dapat melanjutkan dan memuat semua program asli Anda perangkat lunak dan disk.
7)   Jalankan Defragmentation, sebagai instalasi perangkat lunak dapat meninggalkan HDD baru cukup terfragmentasi.

Langkah-langkah membuat partisi dan memformat hdd pada DOS

Langkah-langkah membuat Partisi HDD pada DOS

  1. Nyalakan computer
  2. klik icon Virtual Box
  3. Klik menu New
v     Klik next
v     Isikan nama
v     Versi = Other
v     Klik next
v     Atur memory dasar
v     Centang start up
v     Klik creat
v     Klik next
v     VDI, klik next
v     Dinamically… klik next
v     Size…… GB, Klik next (ukuran harddisk)
v     Klik creat 2X
  1. Klik menu setting
  2. Klik storage
  3. Klik IDE control empty, klik gambar cd, pilih “Choose a Hearen”, klik open, klik Ok.
  4. Klik start
  5. Pilih start hearen
  6. Pilih no 9, klik next
  7. Pilih no 6 DOS
  8. Pilih no 6 DOS
  9. Tulis fdisk, klik enter
  10. Pilih “Y”
  11. Tekan enter
  12. Pilih 1. Creat DOS Partition or Logical DOS Drive
  13. Pilih 1, untuk membuat primary DOS
  14. Pilih “N”, tekan enter
  15. Masukkan jumlah partisi yang diinginkan
  16. Tekan ESC
  17. Pilih 1
  18. Pilih 2, untuk membuat Extended DOS Partition
  19. Masukkan jumlah partisi yang diinginkan
  20. Tekan enter
  21. Tekan ESC
  22. Masukkan jumlah partisi yang diinginkan, tekan enter, ESC.
  23. Masukkan jumlah partisi untuk membuat Logical DOS Partition, tekan enter.
  24. Tekan ESC, untuk kembali kefdisk options.
  25. Tekan ESC 3X



Langkah-langkah Memformat HDD pada DOS

  1. Tulis format C: Lalu tekan enter.
  2. Isikan nama(11 karakter) tekan enter
  3. Tuliskan “Y” Lalu tekan enter
  4. Lakukan langkah-langkah seperti format C: sesuai dengan banyaknya partisi.

Permasalahan pada Harddisk dirumah

Hard disk merupakan salah satu peripheral penting didalam komputer. Karena harddisk merupakan media storage tempat kita menyimpan semua data. Harddisk seperti halnya dengan peripheral lain yang bisa mengalami kerusakan akibat static electricity (listrik statis), electric shock, dan berbagai faktor lainnya yang akhirnya kita bisa kehilangan data-data dalam hard disk tersebut.
Beberapa masalah yang terjadi dalam harddisk :

1.Physical Failure
Physical Failure bisa disebabkan karena beberapa hal seperti matinya komputer secara mendadak, mematikan computer tidak sesuai prosedur.
Selain itu, power supply yang bermasalah karena barhubungan dengan aliran daya dan component hard disk yang kurang bagus bisa menimbulkan masalah ini. Penggunaan power supply yang bagus tentu bisa memberikan efek yang baik, karena kenyataan-nya beberapa power supply yang jelek itu bisa menyebabkan circuit board terbakar.
2.Logical Failure
Dalam hal ini adalah masalah Master Boot Record failure. Secara teknis jika master boot record bekerja dalam kondisi tidak bermasalah, master boot code akan melakukan pengecekan partition yang active dalam partition table, mencari sector awal, me-load sebuah copy boot sector dari partition yang active ke dalam memory dan mengirimkan control ke executable code di dalam boot sector. Jika master boot code tidak bisa menyelesaikan fungsi-fungsi ini, maka system akan menampilkan pesan MBR error.
3.Boot Sector Failure
Boot sector adalah suatu area di dalam hard disk, floppy disk ataupun data storage lainnya. Boot sector ini terdiri dari program computer yang di load operating system ke dalam memory. Biasanya dikarenakan oleh virus yang menyerang boot sector.
4.Bad Sector
Bad sector adalah suatu area dalam hard disk yang tidak bisa digunakan lagi. Jika suatu bagian dari hard disk yang berisi data-data tersebut terkena bad sector maka data itu harus di recover dulu sebelum bisa digunakan lagi. Ketika kita mem-format sebuah hard disk, operating system akan menandai semua sector yang tidak bisa digunakan sebagai bad sector, walaupun tidak bisa digunakan lagi, itu tidak mempengaruhi performance keseluruhan dari hard disk tersebut.
5.Cross Linked Files
Cross Linked Files adalah file system error yang meng-corrupt isi dari sebuah file dengan me-rewrite data dari file lain ke dalam cluster yang sama. Memang dengan menjalankan scandisk atau program sejenisnya bisa menyelesaikan masalah ini, tetapi salah satu dari file itu akan tidak bisa di gunakan atau rusak.

Jenis-jenis partisi (dirumah)

Jenis-jenis partisi
  • Primary Partition
    Primary partition adalah partisi utama yang digunakan untuk menyimpan sistem operasi. Dalam sebuah primary partition hanya boleh terdapat satu sistem operasi. Jumlah maksimum primary partition adalah 4 partisi.
    Sehingga, kita dapat menginstal maksimum 4 sistem operasi, dalam sebuah harddisk.
  • Extended Partition
    Dalam sebuah harddisk extended partition hanya dapat dibuat 1 partisi. Namun sebuah extended partition didalam sistem operasi Windows dapat dibagi lagi menjadi beberapa logical partition dan setiap partisi dapat dibuatkan drive letter tersendiri.
  • Logical Partition
    Sebagaimana telah disebutkan diatas, logical partition adalah partisi yang berada didalam extended partition, dan jumlahnya dapat lebih dari 4 partisi. Bahkan dalam sebuah tes, dalam sebuah extended partition dapat dibuat lebih dari 347 logical partition.
Tipe-tipe partisi Windows
  • FAT12 / FAT16
    File Allocation Table (FAT) 12 dan 16 diperkenalkan Windows pada awal perkembangannya. FAT12/FAT16 memiliki banyak kelemahan seperti keterbatasan penamaan file, dan ekstensi maksimum file yang didukung hanya 3 digit (seperti .exe) .  Besar maksimal partisinya hanya 2 Gb.
  • FAT32
    FAT32 menyempurnakan dan menghilangkan keterbatasan pada versi FAT sebelumnya.
  • exFAT
    exFAT juga dikenal dengan istilah FAT64. exFAT juga merupakan penyempurnaan FAT dengan fitur tambahan yang diambil dari NTFS. exFAT didukung penggunaannya oleh Windows generasi terbaru seperti Windows 2003, Windows Vista, Windows 2008, dan Windows 7. exFAt juga dapat digunakan pada XP dengan menambahkan patch.
  • NTFS
    New Technology File System (NTFS) diperkenalkan sejak rilis perdana Windows NT. NTFS dilengkapi dengan banyak fitur seperti kompresi file, attribute indexing, enkripsi, sistem kuota, dan lain-lain.
Kesimpulannya adalah jumlah maksimum partisi harddisk pada Windows adalah :
  • 4 partisi untuk primary partition.
  • 1 partisi untuk extended partition.
  • Banyak partisi (karena saya tidak menemukan angka yang tepat setelah melakukan pencarian) untuk logical partition.

Jenis-jenis partisi (disekolah)

JENIS-JENIS PARTISI

JENIS-JENIS PARTISI PADA OS WINDOWS
Jenis-jenis partisi :
  • Primary partisions
Adalah partisi jenis partisi yang hanya bisa memiliki satu file system. jumlah dari partisi ini maximal 4 partisi.
  • Extended Partisions
Adalah jenis partisi yang menjadi wadah dari drive logical, partisi ini dapat memiliki beberapa partisi di dalamnya yaitu partisi logical. Tapi untuk partisi jenis ini max 1. Pada partisi ini tidak bisa diisi file system. Partisi Extended akan mengambil jatah partisi primary.
  • Logical Partisions
Partisi yang menjadi bagin dari extended dimana apabila kita akan membuat file system, didalam extended harus memiliki partisi logical minimal satu.

JENIS-JENIS PARTISI PADA OS LINUX
  • Primary partisions
Adalah partisi jenis partisi yang hanya bisa memiliki satu file system. jumlah dari partisi ini maximal 4 partisi.
  • Logical Partisions
Partisi yang menjadi bagin dari extended dimana apabila kita akan membuat file system, didalam extended harus memiliki partisi logical minimal satu

Pengecekan motherboard dan power supply (dirumah)

Caranya Cek Power Supply ATX :


1. Siapkan power supply yang akan dicek
2. Siapkan clip kertas yang telah diluruskan
3. Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan dengan menggunakan klip kertas tersebut.
4. Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.
5. Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala dan sebaliknya.
6. Akan tetapi Kipas Power Suplly berputar belum tentu menandakan bahwa power supply itu bagus, karena ada banyak kasus power supply ATX itu mengalami arus/daya drop sehingga ketika disambungkan ke mainboard dan di bebani dengan harddisk, Komputer tetap tidak nyala / mati tapi kondisi fan masih berputar. Kondisi inilah yang dinamakan Power Supply Ngedrop.

Berikut tanda power supply yang drop :

1. Komputer sering Hang sendiri.
2. USB port menjadi tidak berfungsi.
3. Kadang-kadang komputer restart sendiri.
4. Komputer nyala tampil di monitor tapi harddisk tidak terdeteksi di BIOS.

a). Permasalahan yang mungkin terjadi Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masalah.
# Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
# Cek sambungan kabel keyboard

# Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
# Cek konfigurasi setting CMOS
# Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
# Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot I/O
# Cek sambungan saklar reset
# Cek posisi kunci keyboard
# Cek semua IC yang terpasang
# Cek disket boot di drive A
# Cek sambungan speaker


Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.

b). Procedure Diagnosa dan Troubleshooting

1). Cek 1. Power Supply Cek level tegangan power supply pada slot I/O

Diagnosa
* Apakah card utama tersambung dengan baik ?
* Apakah kipas power supply berputar ?
* Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?


Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.

2) Cek 2. Signal clock

Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot                  I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
  • Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock
  • Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.
  • Jika tidak ada signal I/O CH RDY dan I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.

3) Cek 3. CPU dan DMA Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic probe atau osiloskope.
 Diagnosa
* Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek motherboard bagian CPU
 * Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.

 4) Cek 4. Cek Keyboard
 * Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
 * Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada jalur data keyboard Diagnosa Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur motherboard.
Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada keyboard.

Rangkuman

1. Kerusakan pada PC terdiri dari kerusakan internal (motherboard dan komponen yang ada didalamnya/system board) dan eksternal (power supply, keyboard, mouse, disk drive, hardisk, dan peripheral pendukung).
2. Kerusakan umum yang terjadi disebabkan oleh kurang baiknya koneksi/hubungan antara peripheral dengan motherboard.
3. Langkah awal yang harus ditempuh dalam memperbaiki PC adalah mengecek koneksi/sambungan peripheral ke motherboard dan sumber tegangan.
4. Perbaikan motherboard PC dilakukan dengan cara memperbaiki atau mengganti bagian/komponen yang rusak.

Pengecekan motherboard dan power supply (disekolah)

Pengecekan Motherboard dan Power Supply


1.Pengecekan Motherboard untuk mengetehui apakah masih bagus atau tidak:
  • Apabila power button ditekan kipas motherboard berhenti berarti motherboard itu masih normal.
  • Jika tombol power button ditekan kipas motherboard tidak berhenti berarti motherboard itu tidak normal atau rusak.
2. Pengecekan Power Supply
  • Ambil kawat kecil kemudian ujungnya dikupas, setelah itu masukkan ujung kawat kedalam kabel Power Supply pin ATX warna hijau dan abu-abu.
  • Apabila kipasnya berputar berarti normal, apabila berhenti berarti rusak.

Cara Mengatasi Permasalahan Pada Periperal
1. Sound Card
  • Masalah : Tidak ada suara
  • Pengecekan : Kabel Audio, Driver
2. Printer
  • Masalah : Tidak ada respon
  • Pengecekan : Driver belum diinstal
  • Masalah : Hasil cetakan bergaris
  • Pengecekan : Head catridges bermasalah
  • Masalah : Hasil cetakan tidak lurus
  • Pengecekan : Feed stepper motor
  • Masalah : Hasil kelebihan atau kurang
  • Pengecekan : Bagian feed stepper motor
  • Mengatasi : Diberi pelumas
3. Scanner (Input)
      a.   Masalah : Waktu discan gambar tidak ada hasil
            - Pengecekan bagian pemfoto
      b.   Masalah : Preview ada,tetapi tidak bisa di simpan.
            - Pengecekan driver

Motherboard
Gejala yang sering muncul pada motherboard
  1. Tidak ada tampilan dilayar monitor
  2. Terkadang motherboard rusak
  3. Power Supply tidak ada respon saat tombol power ditekan
  4. Slot rusak ,Card Adapter/RAM tidak terbaca
 Spesifikasi
  1. Chipset
  2. Slot dan Soket
  3. Jumper Panel
  4. IDE
  5. I/O
 Power Supply
Gejala yang sering muncul pada power supply
  1. kipas tidak berputar
  2. sering restart
Spesifikasi
1.      pin
2.      voltase
3.      konektor
4.      jenis

Perbaikan PC (Dirumah)


Jika PC sering kali menunjukan adanya peng-alamatan yang rumit, atau menampilkan suatu pesan error, mengeluarkan bunyi beep yang terus menerus secara beraturan atau tidak beraturan, PC tersebut kemungkinan besar sedang dalam masalah, saya akan memberikan Tips dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan PC Anda dapat berfungsi kembali seperti sedia kala. Masalah atau kerusakan yang timbul biasanya dikategorikan dalam 2 jenis kerusakan yaitu: Masalah atau kerusakan Hardware dan Software

Jenis Kerusakan Dapat dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu:
1. Kerusakan Pada Hardware (Perangkat Keras)
2. Kerusakan Pada Software (Perangkat Lunak)

1. Kerusakan pada Hardware
Masalah dengan komponen Hardware perlu penanganan yang serius karena sulit dilokalisir dan disingkirkan tanpa tools yang tepat, keahlian dan pengalaman yang menunjang. Penjelasan akan berkisar pada masalah yang sering terjadi disertai dengan cara mengatasinya.
Kerusakan Pada Power Supply
Gejala:
Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.
Solusi:
Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off dibelakang tepatnya dibelakang Power Supply sudah dalam posisi On, Jika sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan silahkan anda ganti kabel power dengan yang anda yakini bagus. Masalah terjadi karena tidak adanya tegangan listrik yang masuk, kerusakan ada pada kabel power.
Masalah:
Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor menyala.
Solusi:
Lakukan seperti langkah diatas, tetapi jika masih belum ada respon berati masalah ada pada Power Supply, Silahkan anda ganti PS nya, Saya sarankan sebaiknya anda ganti saja Power Supply yang rusak dengan yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.
Catatan: Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, Setelah anda menggantinya, komputer akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika ada masalah pada komponen yang lainnya seperti Mother Board, VGA Card dan Memory.

Kerusakan Pada Mother Board
Gejala:
Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.
Solusi:
Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboad/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup cashing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan anda lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke Motherboard, harddisk, floppy, hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan Card yang menempel pada Mboard (VGA, Sound atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada cashing hanya MotherBoard saja. Silahkan anda periksa Motherboadnya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko, Transistor dan yang lainnya apakah ada yang terbakar.
Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan Motherboard masih bagus, tapi ada kalanya Mother board tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di BIOS
Gejala:
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan “harddisk error, harddisk Failur, setelah itu muncul pesan “press F1 to continou” setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan “Operating system not found”.

Kerusakan Pada Harddisk
Solusi:
Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak di controllernya.
Gejala:
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu muncul pesan “Operating system not found”.
Solusi:
Ada kemungkinan Operating system rusak, bisa diatasi dengan install ualng atau jika OS anda menggunakan windows 2000/XP ada Fasilitas Repairnya. atau ada kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi dan lakukan langkah diatas
Gejala:
harddisk bad sector?
Solusi:
Ada beberapa faktor penyebab terjadi bad sector diantaranya, tegangan listrik tidak stabil, sering terjadi putusnya aliran listrik secara mendadak, setelah pemakaina tidak di shot down, pemakaian yang terlalu lama, ada 2 jenis bad sector yaitu fisik dan software…..Untuk mengatasinya ada beberapa cara, diantaranya menggunakan software untuk menghilangkan badsector….pembahan lebih lanjut ada di eBook Metode perbaikan komputer dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi Member Aktif.

Kerusakan CD/DVD/ROM/RW & Floppy Disk
Gejala:
Jenis kerusakan yang biasa ditemui:
1. Tidak terdeteksi di windows
2. Tidak bisa keluar masuk CD
3. Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)
4. Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
Solusi:
1. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy, perikas di setup bios apakah sudah dideteksi? sebaiknya diset auto. Periksa apakah led menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya.
2. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
3. Kerusakan Biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ualng optik tersebut.
4. Head Kotor, bisa dibersihkan menggunakan Cutenbud (langkah-langkah diatas secara lengkap dapat anda temukan di e-book “Metode perbaikan komputer cepat dan akurat” dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi member perbaikankomputer.com

Masalah BIOS
Gejala:
Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru memilih versi Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.
Solusi:
Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda tinggal memindahkan Posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan Posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika Motherboard tidak memiliki pasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke Produsen, Jenis BIOS dapat anda lihat di buku manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik Posisinya.
Gejala:
CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di speakernya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.
Solusi:
Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS, Bunyi tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC, Biasanya kesalahan pada Memory yang tdk terdeteksi, VGA Card, yang tidak terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya. Silahkan anda periksa masalah tersebut.

Berikut Pesan kesalahan BIOS:
Bunyi kesalahan BIOS biasanya tidak semua Motherboard menandakan kesalahan yang sama tergantung dari jenis BIOS nya.
[AMI BIOS]
Beep 1x : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 6x : Kesalahan Gate A20 - Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate A20-nya sendiri, Beep 8x : Grapihic Card / VGA Card tidak terpasang dengan baik atau Rusak, Beep 11x : Checksum Error, periksa Batre Bios, dan ganti dengan yang baru.
[AWARD BIOS]
Beep 1x Panjang : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 1x Panjang 2x Pendek : Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), Periksa bisa juga Pemasangan pada slotnya tidak pas (kurang masuk), Beep 1x Panjang 3x Pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang. Beep Tidak terputus / bunyi terus menerus : RAM atau Graphic Card tidak terdeteksi.
Batrey CMOS Rusak / Lemah
Gejala : Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan tegangna yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi Hardware harus di Set ulang.
Solusi : Segera Ganti Batrey nya
Gejala : CPU yang sering Hang?
Solusi : Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada BadSector di Harddisk, Ada Virus, Ada masalah di Hardware seperti Memory Kotor/Rusak, MBoard Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran fan nya sudah lemah, Power Supply tidak stabil…..sebaiknya jangan dipaksakan untuk digunakan karena akan berakibat lebih fatal, silahkan hub: kami untuk dapat mengatasi masalah tersebut
Gejala: Komputer sering tampil blue screen apa penyebabnya?
Solusi: Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan.
Gejala: Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu lambat
Solusi: Penyebab komputer anda prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan space harddisk dan memory, ada virus, harddisk badsector.

Memperbaiki PC dan memeriksa hasil perbaikan PC(Disekolah)

Pemeriksaan PC Melalui Diagnosa Sistem
Untuk memeriksa kondisi hardware pada komputer perlu dilakukan diagnosa. Pada komputer dikenal tiga jenis diagnosa, yaitu :
  • POST (Power-On Self-Test)
  • Diagnosa umum (routine)
  • Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
1. Langkah-langkah POST
Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :
  • Kode kesalahan   : dua sampai lima digit angka
  • Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa
    pesan yang menunjukkan problemnya)
  • Kode beep             : suara beep berurutan
Dengan sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang dikarenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard. Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya pengujian tergantung dari besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb.
Adapun langkah-langkah POST adalah sbb :
  1. Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register internal
  2. Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LSB harus nol.
  3. Tes Timer 1: Timer 1  8253 diprogram pada operasi mode 2, pengecekan pada akses dasar pencacah,   pengecekan pada pencacah.
  4. Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.
  5. Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.
  6. Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
  7. Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan  stack-stack kesalahan interupsi.
  8. Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.
  9. Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.
  10. Tes DRAM di atas 16KB:  pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.
  11. Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.
  12. Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.
Langkah-langkah POST di atas dapat diringkas sebagai berikut :
  1. Test 1 (Basic System): cek power supply, MPU, bus, dan ROM (langkah a-b)
  2. Test 2 (Extended System):  cek system timer, DMAC, 16KB lokasi awal DRAM dan PIC (langkah  c-h)
  3. Test 3 (Display): cek sistem pengendali signal video pada card monitor dan VRAM (langkah  i)
  4. Test 4 (Memory):  cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan disampling / dicuplik (langkah  j)
  5. Test 5 (Keyboard): cek keyboard (langkah  k) f) Test 6 (Drive): cek adapter card dan peripheral disk drive dan
    hard disk (langkah  l)
2. Pesan Kesalahan Selama POST
  1. Test 1 (Basic System Error), sistem terhenti dengan tanpa tampilan dan suara beep, walaupun kursor mungkin nampak.
  2. Test 2 (Extended System Error), satu suara beep panjang diikuti dengan satu suara beep pendek, dan eksekusi POST terhenti.
  3. Test 3 (Display Error), satu suara beep panjang diikuti dengan dua suara beep pendek, dan POST melanjutkan dengan test berikutnya.
  4. Test 4 (Memory Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
  5. Test 5 (Keyboard Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
  6. Test 6 (Drive Error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang menunjukkan kode kesalahan.
Troubleshooting Motherboard
Untuk mencari atau menentukan jenis kerusakan yang ada pada PC diperlukan pemeriksaan terhadap kondisi hardware pada komputer. Pemeriksaan ini meliputi : POST (Power-On Self-Test), diagnosa umum (routine), dan diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan. Dari hasil pemeriksaan ini maka akan diketahui lokasi kerusakan dan jenis komponen yang rusak untuk kemudian dilakukan perbaikan terhadap bagian yang mengalamai kerusakan tersebut.
1.  Troubleshooting Motherboard
a). Permasalahan yang mungkin terjadi
Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang  mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masalah.
  • ‹ Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
  • ‹ Cek sambungan kabel keyboard.
  • ‹ Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
  • ‹ Cek konfigurasi setting CMOS ‹ Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
  • ‹ Cek semua daughter board  atau card yang terpasang pada slot
    I/O
  • ‹ Cek sambungan saklar reset
  • ‹ Cek posisi kunci keyboard
  • ‹ Cek semua IC yang terpasang
  • ‹ Cek disket boot di drive A
  • ‹ Cek sambungan speaker
Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.
b).  Procedure Diagnosa dan Troubleshooting
Cek Power Supply
Cek level tegangan power supply pada slot I/O
Diagnosa
‹ Apakah card utama tersambung dengan baik ?
‹ Apakah kipas power supply berputar ?
‹ Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?
Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
Cek Signal clock
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
  • Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock.
  • Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.
  • Jika tidak ada signal  I/O CH RDY dan  I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek CPU dan DMA
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
  • Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek motherboard bagian CPU
  • Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.
Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek Cek Keyboard
  • Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
  • Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada
    jalur data keyboard
Diagnosa
Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru. Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada keyboard.
Troubleshooting power supply
Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:
1. Untuk jenis TX
Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.
2. Untuk jenis ATX
Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin  14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.
3. Kemungkinan Kerusakan
Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) Tegangan keluaran tidak stabil Tegangan keluaran +12V lebih besar Tegangan keluaran +12V drop Tidak ada tegangan keluaran +5V Tidak ada signal tegangan pada power good
4. Procedure dan troubleshooting
Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/tunggu hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter.  Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.
Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.
Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya.
Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering).Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.
Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.
Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/diode/transistor/resistor.

PRINTER (Disekolah)

Komponen Ink Jet Printer

  • Print Head Assembly
-Print head
-Ink Cartridges
-Belt
-Stabilizer bar
  • Paper Feed Assembly
-Paper trayneeder
-Roller
-Paper Feed stepper motor
  • Power Supply
  • Control circuity
  • Interface port(s)



Semua printer yang berjenis :ink jet,bable jet,disk jet ada sensornya.Apabila Lasser jet tidak ada sensornya.

Jenis-jenis printer
1.Impack(memukul)
Contoh: Dot Matrix = Epson (Lx 700, LQ 300)dll.
2. Non Impack (tidak memukul)
Dibagi menjadi 2 :
-         Spray ink(semprot)
a.       Bable Jet
b.      Inkjet
c.       Diskjet
-         Dray Ink(panas)
Contoh: Laser jet

Warna pada printer : CMYK (Cian,Magenta,Yelow,Black)
Warna pada monitor: RGB (Red,Green,Blue)

Langkah-langkah Post (dirummah)

Power-on Self Test (disingkat menjadi POST) adalah sekumpulan rutin-rutin khusus yang dijalankan selama proses booting komputer pribadi/PC yang disimpan di dalam ROM. Rutin-rutin ini didesain untuk melakukan pengujian terhadap kesehatan sistem komputer, apakah komponen berjalan dengan benar sebelum BIOS memulai sistem operasi. Yang dilakukannya adalah mengecek jumlah RAM, keyboard, dan perangkat media penyimpanan (disk drive). Jika sebuah kesalahan terdeteksi oleh POST, maka sistem umumnya akan menampilkan beberapa kode kesalahan, yang dinyatakan dengan bunyi-bunyian (atau beep) yang menunjukkan letak kesalahannya namun selain bunyi beep komputer jga bisa mengeluarkan peringatan pada layar monitor dengan berupa teks. biasanya peringatan berupa teks pada monitor lebih mudah dipahami oleh user. Setiap kesalahan memiliki pola bunyi beep-nya sendiri-sendiri, dan berbeda antar BIOS yang digunakan.

Langkah – langkah POST (Power On Self Test)


1. Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register internal
2. Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LSB harus nol.
3. Tes Timer 1: Timer 1 8253 diprogram pada operasi mode 2, pengecekan pada akses dasar pencacah, pengecekan pada pencacah.
4. Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.
5. Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.
6. Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
7. Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan stack-stack kesalahan interupsi.
8. Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.
9. Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.
10. Tes DRAM di atas 16KB: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.
11. Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.
12. Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.